Domo Transmisi – Mitsubishi Kuda, yang dikenal sebagai kendaraan tangguh dan andal, banyak digunakan di Indonesia sebagai mobil keluarga dan untuk kegiatan harian. Meski terkenal karena ketahanan dan kemudahan perawatannya, Mitsubishi Kuda juga dapat mengalami masalah, terutama pada transmisi matic, khususnya jika sudah berusia tua atau kurang dirawat. Mengetahui cara mengatasi masalah transmisi matic pada Mitsubishi Kuda bisa sangat membantu agar mobil tetap nyaman dan aman digunakan.
Kenali Gejala Masalah Transmisi Matic pada Mitsubishi Kuda
Masalah pada transmisi matic bisa dikenali dari beberapa gejala yang muncul, seperti:
- Perpindahan Gigi Terasa Kasar atau Tersendat: Jika transmisi terasa tidak halus saat berpindah gigi, ini bisa jadi tanda adanya masalah pada komponen dalam transmisi.
- Bunyi Aneh dari Transmisi: Suara berdengung atau berdecit saat mobil berjalan bisa menjadi tanda adanya kerusakan pada gear atau komponen lain di transmisi.
- Terlambat Respons Saat Digas: Jika mobil terasa lemah atau tidak langsung merespons ketika pedal gas diinjak, ini bisa menunjukkan adanya masalah dengan torque converter atau oli transmisi yang kotor.
- Lampu Check Engine Menyala: Pada beberapa kendaraan, masalah pada transmisi dapat memicu lampu check engine. Meski tidak selalu pasti, sebaiknya lakukan pemeriksaan lebih lanjut.
Periksa dan Ganti Oli Transmisi Secara Rutin
Oli transmisi matic berfungsi sebagai pelumas dan pendingin bagi komponen di dalam transmisi. Seiring waktu, oli transmisi bisa kotor atau menurun kualitasnya, yang dapat menyebabkan transmisi bekerja lebih keras dan mengurangi kehalusan perpindahan gigi. Untuk mencegah masalah ini, lakukan pergantian oli transmisi setiap 20.000 hingga 40.000 kilometer, tergantung pada kondisi pemakaian. Pastikan menggunakan oli yang direkomendasikan oleh pabrikan Mitsubishi, agar transmisi mendapatkan pelumasan optimal.
Lakukan Pemeriksaan Torque Converter
Torque converter adalah komponen penting dalam transmisi matic yang bertanggung jawab untuk mengalirkan tenaga dari mesin ke transmisi. Ketika torque converter mengalami masalah, Anda akan merasakan mobil kurang responsif atau terjadi getaran berlebih saat mesin idle. Jika Anda merasakan hal ini, segera bawa mobil ke bengkel untuk memeriksa torque converter. Pada beberapa kasus, perlu dilakukan penggantian komponen ini untuk mengembalikan performa mobil.
Baca Juga: Tersendat atau Terasa Kasar Saat Pindah Gigi pada Transmisi Matic Mitsubishi Xpander
Perhatikan Kebocoran pada Sistem Transmisi
Kebocoran oli transmisi bisa mengakibatkan berkurangnya jumlah oli dan membuat perpindahan gigi tidak halus. Periksa area di bawah mobil secara berkala untuk mendeteksi apakah ada tetesan oli di sekitar transmisi. Kebocoran dapat terjadi karena seal yang sudah aus atau retak pada selang transmisi. Segera perbaiki kebocoran untuk mencegah kerusakan lebih lanjut pada komponen transmisi.
Gunakan Mode Berkendara yang Sesuai
Mitsubishi Kuda matic biasanya memiliki beberapa mode berkendara, seperti “D” untuk jalan datar dan “L” untuk tanjakan atau jalan menurun yang curam. Pastikan Anda menggunakan mode yang sesuai dengan kondisi jalan. Penggunaan mode berkendara yang salah dapat menyebabkan transmisi bekerja lebih keras dan memperpendek masa pakainya. Misalnya, jangan menggunakan posisi “L” pada jalan datar dalam jangka waktu lama, karena ini membuat transmisi bekerja lebih keras dan meningkatkan risiko overheat.
Lakukan Reset ECU (Engine Control Unit)
Pada Mitsubishi Kuda yang dilengkapi dengan ECU, melakukan reset ECU bisa membantu mengatasi masalah kecil pada transmisi. ECU mengontrol perpindahan gigi pada transmisi otomatis dan menyimpan data tentang gaya berkendara pengguna. Reset dapat membersihkan data ini dan mengembalikan sistem ke pengaturan awal. Cara sederhana untuk melakukan reset adalah dengan melepaskan baterai selama beberapa menit, namun pastikan mobil dalam keadaan mati.
