Perbandingan Transmisi CVT vs Transmisi Otomatis Konvensional pada Xpander

Perbandingan Transmisi CVT vs Transmisi Otomatis Konvensional pada Xpander

Domo TransmisiMitsubishi Xpander adalah salah satu MPV (Multi-Purpose Vehicle) yang sangat populer di pasar Indonesia. Sejak diluncurkan pada tahun 2017, kendaraan ini telah menjadi pilihan utama bagi banyak keluarga berkat desainnya yang modern, ruang kabin yang luas, serta berbagai fitur canggih. Mobil ini tersedia dalam beberapa varian, termasuk GLS, Exceed, dan Ultimate, dengan pilihan transmisi konvensional dan CVT (Continuously Variable Transmission). Mesin yang digunakan adalah mesin bensin 1.5L MIVEC DOHC 16 Valve yang mampu menghasilkan tenaga maksimum 105 PS pada 6.000 RPM dan torsi 141 Nm pada 4.000 RPM.

Dari segi desain, Mitsubishi Xpander mengusung bahasa desain Dynamic Shield yang memberikan kesan modern dan tangguh. Dimensi mobil ini adalah panjang 4.595 mm, lebar 1.750 mm, dan tinggi 1.750 mm dengan ground clearance mencapai 220 mm, menjadikannya ideal untuk berbagai kondisi jalan. Interior Xpander dirancang untuk memberikan kenyamanan maksimal bagi pengemudi dan penumpang.

Dengan kapasitas tujuh penumpang, kabin mobil ini dilengkapi dengan berbagai fitur seperti layar sentuh berukuran 8 inci, sistem audio dengan koneksi Bluetooth, serta banyak tempat penyimpanan untuk kenyamanan perjalanan. Mitsubishi Xpander dikenal dengan performanya yang baik di jalan raya maupun dalam kota. Dengan mesin yang efisien, kendaraan ini menawarkan konsumsi bahan bakar yang kompetitif, mencapai sekitar 14 km/l tergantung pada kondisi berkendara.

Transmisi Mitsubishi Xpander

Mitsubishi Xpander menawarkan dua jenis transmisi yang berbeda, yaitu transmisi CVT (Continuously Variable Transmission) dan transmisi otomatis konvensional. Perubahan dari transmisi otomatis konvensional ke CVT pada model terbaru Xpander menjadi salah satu fitur unggulan yang menarik perhatian banyak konsumen. Pada awal sebelum mengenalkan transmisi CVT, Mitsubishi Xpander ini menggunakan transmisi otomatis konvensional dengan 4 percepatan. Meskipun kini telah digantikan oleh CVT, penting untuk memahami karakteristik dari transmisi otomatis konvensional ini.

Pada transmisi otomatis konvensional sering kali memberikan pengalaman berkendara yang lebih responsif bagi pengemudi. Dengan kemampuan untuk mengontrol perpindahan gigi secara manual (jika tersedia mode manual), pengemudi dapat merasakan interaksi lebih langsung dengan kendaraan. Serta meskipun tidak sehalus CVT, transmisi otomatis konvensional dapat memberikan performa yang baik dalam berbagai kondisi jalan. Pengemudi mungkin merasa lebih nyaman dalam situasi tertentu di mana kontrol manual diperlukan.

Baca Juga: Tanda-Tanda Transmisi Mitsubishi Pajero Bermasalah dan Cara Mengatasinya

Sedangkan sejak peluncuran model facelift pada tahun 2021, Mitsubishi Xpander kini dilengkapi dengan transmisi CVT yang menggantikan transmisi otomatis konvensional. Transmisi CVT ini dirancang untuk memberikan pengalaman berkendara yang lebih halus dan efisien. Dan tentunya transmisi ini memiliki beberapa keunggulan, yaitu salah satu fitur utama dari transmisi CVT adalah kemampuannya untuk melakukan perpindahan gigi secara terus-menerus tanpa hentakan. Ini memberikan sensasi berkendara yang lebih nyaman, baik saat berkendara santai maupun agresif.

Pada transmisi ini diklaim lebih efisien dalam penggunaan bahan bakar dibandingkan dengan transmisi otomatis konvensional. Dalam pengujian, Xpander dengan transmisi CVT mampu mencapai konsumsi bahan bakar hingga 14,1 km/l, sementara varian otomatis konvensional hanya mencapai 13,2 km/l. Serta pada sistem kerja transmisi CVT yang menggunakan puli dan sabuk baja dapat meminimalisir friksi, sehingga mengurangi kehilangan tenaga dan meningkatkan efisiensi mesin. Dan transmisi ini juga menawarkan daya engine brake yang lebih besar tanpa perlu menurunkan gigi, sangat berguna saat melintasi jalanan menanjak.

Perawatan Transmisi

Perawatan untuk transmisi otomatis konvensional pada Mitsubishi Xpander biasanya mencakup penggantian oli secara berkala dan pemeriksaan komponen lainnya. Ini bisa menjadi lebih mahal dibandingkan dengan perawatan CVT karena adanya kebutuhan untuk mengganti oli dan komponen lain dalam sistem. Sedangkan untuk transmisi CVT pada Mitsubishi Xpander tergolong mudah. Mitsubishi merekomendasikan pengecekan rutin setiap 20.000 km untuk memastikan kondisi transmisi tetap optimal. Meskipun tidak ada penggantian oli yang diperlukan secara rutin, pengguna disarankan untuk melakukan pemeriksaan kualitas dan kuantitas oli di bengkel transmisi terbaik seperti Domo Transmisi untuk mengatasi segala permasalahan pada sistem transmisi Anda.

Picture of Mas Zul

Mas Zul

Picture of Mas Zul

Mas Zul