Domo Transmisi – Mitsubishi Strada dikenal sebagai kendaraan tangguh yang sering digunakan untuk berbagai keperluan, baik di perkotaan maupun di medan berat. Namun, seperti kendaraan lainnya, Mitsubishi Strada tidak terlepas dari potensi kerusakan komponen-komponen penting, termasuk timing belt atau timing chain. Keduanya adalah bagian vital dari sistem mesin yang berfungsi menjaga sinkronisasi antara putaran poros engkol dan poros camshaft. Apabila terjadi kerusakan pada salah satu dari komponen ini, performa mesin bisa terganggu atau bahkan mengakibatkan kerusakan besar. Artikel ini membahas peran, penyebab kerusakan, tanda-tanda kerusakan, serta bagaimana cara merawat timing belt atau timing chain pada Mitsubishi Strada.
Apa itu Timing Belt dan Timing Chain?
Timing belt dan timing chain memiliki fungsi yang sama, yaitu memastikan katup mesin terbuka dan tertutup pada waktu yang tepat selama siklus pembakaran. Timing belt terbuat dari bahan karet yang kuat, sedangkan timing chain terbuat dari logam dan mirip dengan rantai sepeda. Mitsubishi Strada, khususnya varian tertentu, menggunakan salah satu dari komponen ini, tergantung pada model dan tahunnya. Timing belt cenderung lebih ringan dan lebih senyap dibandingkan dengan timing chain. Namun, timing chain lebih tahan lama dan memerlukan perawatan lebih sedikit, meskipun tetap dapat mengalami keausan atau kerusakan.
Penyebab Kerusakan pada Timing Belt atau Timing Chain
Usia dan Keausan
Seperti komponen lain dalam mesin, timing belt dan timing chain memiliki umur pakai yang terbatas. Timing belt biasanya harus diganti setiap 60.000 hingga 100.000 km, tergantung pada spesifikasi kendaraan. Timing chain memiliki umur yang lebih panjang, tetapi masih bisa aus karena penggunaan yang intens.
Kurangnya Pelumasan
Timing chain membutuhkan pelumasan yang baik dari oli mesin. Jika oli mesin kotor atau terjadi kebocoran oli, pelumasan dapat terganggu, menyebabkan keausan pada rantai dan sproket.
Ketegangan yang Tidak Tepat
Timing belt dan timing chain harus memiliki ketegangan yang tepat. Jika terlalu kencang atau terlalu kendor, dapat menyebabkan kerusakan pada komponen tersebut. Masalah ini bisa disebabkan oleh tensioner yang rusak atau aus.
Baca Juga: Masalah Sensor dan ECU (Engine Control Unit) pada Mitsubishi Mirage
Kondisi Eksternal
Panas yang berlebihan atau paparan bahan kimia tertentu dapat mempercepat kerusakan timing belt. Selain itu, kotoran atau debu yang masuk ke area mesin juga dapat menyebabkan keausan pada timing chain.
Tanda-Tanda Kerusakan pada Timing Belt atau Timing Chain
Bunyi Berisik dari Mesin
Salah satu tanda awal kerusakan pada timing chain adalah bunyi berisik dari area mesin, seperti suara rantai yang longgar. Untuk timing belt, suara mendecit atau gesekan dapat terdengar jika belt mulai aus.
Mesin Sulit Dinyalakan
Jika timing belt atau chain mengalami kerusakan, sinkronisasi mesin akan terganggu, yang dapat menyebabkan mesin sulit dinyalakan atau tidak dapat menyala sama sekali.
Getaran Berlebihan
Timing belt atau chain yang aus atau longgar dapat menyebabkan getaran yang tidak biasa saat mesin hidup. Hal ini terjadi karena ketidakstabilan putaran poros camshaft dan poros engkol.
Lampu Check Engine Menyala
Ketika timing belt atau chain mengalami masalah, sensor pada mesin dapat mendeteksi ketidakseimbangan dan menyebabkan lampu check engine menyala di dasbor.
Penurunan Performa Mesin
Mesin mungkin kehilangan tenaga, berjalan tidak stabil, atau bahkan mati mendadak. Hal ini dapat disebabkan oleh timing belt atau chain yang melompat dari posisinya.
Risiko Kerusakan Serius
Jika timing belt atau timing chain putus saat mesin sedang berjalan, risiko kerusakan mesin bisa sangat serius. Dalam mesin interferensi, katup dan piston bisa bertabrakan, menyebabkan kerusakan besar yang memerlukan perbaikan mahal. Oleh karena itu, penting untuk mengganti timing belt sesuai jadwal perawatan dan memeriksa timing chain secara berkala.





