Sabuk baja CVT putus merupakan salah satu permasalahan yang harus segera ditangani. Selain itu, untuk masalah sabuk baja yang putus ini juga bisa disebabkan karena beberapa hal.
Paham mengenai beberapa permasalahan yang berhubungan dengan CVT pada kendaraan mobil ini harus diperhatikan. Pasalnya, untuk kerusakan yang terjadi pada CVT ini bisa memberikan dampak terhadap beberapa komponen lainnya.
Pada kesempatan kali ini akan dijelaskan secara lengkap mengenai perihal gejala dan cara mengatasi sabuk baja CVT putus. Sedangkan, bagi Anda yang ingin tahu lebih banyak perihal CVT pada kendaraan mobil bisa langsung saja simak penjelasan lebih lengkapnya dibawah ini.
Gejala Sabuk Baja CVT Putus
Seperti telah disebutkan diatas, bahwa untuk sabuk baja CVT yang akan putus ini muncul beberapa gejala. Ada 3 gejala yang harus diperhatikan pada saat kondisi sabuk baja CVT putus, yaitu:
Muncul Suara Mengganggu
Gejala pertama dari komponen sabuk baja CVT yang putus adalah muncul suara mengganggu. Biasanya, untuk suara berisik tersebut mempunyai sumber atau berasal dari transmisi mobil tersebut.
Hubungi Bengkel Domo Transmisi Sekarang!
Halo Domo Lovers 👋, reservasi ke bengkel Kami sekarang juga dan dapatkan promo menarik dari kami, cs kami akan membalas secepat mungkin
Contohnya di saat posisi tuas transmisi dipindahkan dari “P” ke “R” atau “N: ke “D”. Pada saat proses pergantian transmisi ini akan muncul suara-suara yang tidak lazim atau “gluduk”.
CVT adalah salah satu komponen pada transmisi otomatis yang membuat proses perpindahan gigi menjadi lebih halus. Bahkan, untuk para pengemudi juga tidak merasa terganggu di saat mobil tersebut mempunyai kondisi CVT baik.
Sebaliknya, di saat tiba-tiba terjadi hentakan atau bunyi yang mengganggu. berarti terdapat masalah pada bagian CVT. Tidak hanya itu saja, untuk bunyi aneh lainnya ini juga bisa saja terjadi di saat mobil sedang berjalan.
Biasanya, suara tersebut berupa seperti dengungan yang mengganggu penumpang dan pengemudi di dalam kabin. Bunyi dengung ini juga bisa saja diakibatkan dari bearing pulley atau sabuk baja CVT putus. Sehingga, dengan kondisi tersebut membuat putaran menjadi tidak seimbang.
Mempunyai Respon Mundur Agak Terlambat
Gejala dari sabuk CVT yang mau putus selanjutnya, adalah mengalami susah di saat akan mundur. Biasanya, dengan kondisi tersebut juga membuat respon dari transmisi menjadi agak terlambat.
Meski tuas transmisi matic sudah berada di posisi “R”, akan tetapi harus menunggu lama seperti di gas terlebih dahulu baru bisa mundur. Maka kondisi CVT pada transmisi tersebut terdapat gangguan.
Sebaliknya, di saat kondisi CVT pada transmisi matic ini berada di kondisi sehat tidak akan mengalami hal tersebut. Artinya, di saat tuas transmisi matic berada di posisi “R” bisa langsung melaju mundur hanya dengan mengangkat tuas gas.
Terdapat Hentakan Keras
Untuk gejala sabuk baja CVT putus yang terakhir adalah terdapat hentakan keras. Biasanya, untuk gejala ini akan muncul di saat masuk ke posisi tuas “D” atau drive terasa terdapat hentakan.
Selain itu, untuk hentakan ini seperti gigi transmisi yang dipaksa dan membuat putaran mesin tidak bisa diredam dengan baik. Bisa jadi hal tersebut juga bisa disebabkan akibat kerusakan awal pada sistem elektronik atau mekanis.
Ketika sudah benar-benar parah, gejalanya pada saat mobil berada di transmisi “D” tidak memberikan respon sama sekali. Bahkan, bisa saja tarikan mobil menjadi lebih lambat atau parah-parahnya tidak bisa jalan sama sekali.
Pada ciri-ciri ini berlaku untuk transmisi matic pada semua tipe mau itu konvensional maupun terbaru. Pada transmisi otomatis dual clutch pun, ketika mempunyai masalah dengan CVT juga gejalanya sama.
Apabila sudah mengalami kerusakan seperti ini, biasanya ada masalah juga pada komponen gearbox. Mau tidak mau untuk para pemilik mobil matic harus memeriksa pada komponen tersebut.
Tidak menutup kemungkinan, terdapat beberapa kabel di komponen tersebut mengalami pengelupasan atau putus. Untuk kabel pada komponen gearbox sudah mengalami kendala tersebut, bagian lengan juga tidak ikut berpindah dan membuat gigi gagal mengikuti tuas.
Baca Juga: Penyebab dan Cara Mengatasi Transmisi Matic Menghentak
Cara Mengatasi Permasalahan Sabuk Baja CVT Putus
Setelah paham mengenai gejala dari sabuk baja CVT yang akan putus, maka akan lebih baiknya untuk mengerti cara mengatasinya. Tentunya, untuk cara mengatasi permasalahan tersebut harus diimbangi dengan pengetahuan atau tidak asal-asalan begitu saja.
Apalagi, untuk saat ini banyak sekali di beberapa halaman internet yang memberikan informasi mengenai hal tersebut. Akan tetapi, tidak semua informasi yang berhubungan dengan cara mengatasi permasalahan sabuk baja pada CVT ini bisa diterapkan. Ada beberapa cara untuk mengatasi permasalahan tersebut, yaitu:
Tidak Mengangkut Beban yang Terlalu Berat
Cara pertama yang dapat dipergunakan supaya sabuk baja awet adalah tidak mengangkat benda secara berlebihan atau terlalu berat. Pada umumnya, untuk kendaraan mempunyai daya angkut dengan jumlah lumayan dan sudah ditentukan oleh pabrikan.
Maka dari itu, supaya sabuk beban tetap aman dan awet untuk para pemilik mobil bisa memperhatikan payload dari kendaraan tersebut. Ada satu cara pengukuran yang bisa dilakukan, yaitu melihat dari beban kosong dan maksimum mobil dari buku manual atau manual book.
Contohnya, untuk Toyota Kijang Innova yang mempunyai berat maksimum kurang lebih 2.130 kg. Sedangkan, berat kosong dari Toyota Kijang Innova adalah 1.525 kg. Berarti jika dikurangi dengan daya angkut maksimal, untuk mobil tersebut sangat disarankan oleh pabrikan hanya seberat 650 kg saja.
Terdapat satu hal yang juga yang belum banyak disadari oleh para pemilik mobil, yaitu menggunakan beberapa jenis variasi roof rail atau bumper besi. Tanpa disadari dengan hal tersebut justru bisa membuat tingkat keawetan sabuk baja CVT menjadi cepat rusak.
Lebih parahnya lagi adalah bisa membuat konsumsi bahan bakar minyak (BBM) menjadi lebih boros lagi. Kenapa hal tersebut juga bisa terjadi, karena dengan menggunakan variasi ini berat kendaraan menjadi bertambah.
Rajin Melakukan Pergantian Oli CVT
Cara lain yang dapat dipergunakan dalam memberikan tingkat keawetan pada sabuk baja adalah mengganti oli secara berkala. Paling tidak, untuk oli CVT ini diganti setiap 30.000 kilometer.
Akan tetapi, kelipatan jarak dari 30.000 km ini untuk penggunaan mobil secara harian seperti taksi online. Bisa juga, untuk beberapa tipe kendaraan berat menggunakan cara tersebut. Ketika mobil bukan untuk harian, dapat melakukan pergantian oli CVT dengan batas 50.000 kilometer.
Satu hal yang lebih pentingnya lagi, menggunakan oli khusus CVT. Pada kandungan oli CVT ini terdapat beberapa bahan alami yang bisa membuat komponen mesin dan sabuk baja menjadi lebih awet lagi.
Apabila untuk Anda yang terbiasa melakukan pergantian oli CVT sendiri bisa dilakukan pada bengkel terpercaya. Perlu diingat lagi pilih bengkel yang sudah mempunyai keahlian di dalam bidangnya.
Jangan sampai salah dalam memilih bengkel, karena bisa memberikan dampak buruk di kemudian hari. Tidak ada salahnya untuk mencari beberapa referensi di beberapa halaman internet terlebih dahulu. DOMO TRANSMISI merupakan salah satu bengkel spesialis transmisi mobil yang bisa Anda percayakan untuk mengatasi berbagai permasalahan transmisi mobil, termasuk saat sabuk baja CVT putus.
DOMO TRANSMISI adalah bengkel otomotif dengan kualitas profesional yang sudah tersebar di berbagai kota besar di Indonesia. Layanan pemeriksaan komponen dan servis di DOMO TRANSMISI semuanya akan dikerjakan oleh teknisi yang handal, berpengalaman. Secara umum, servis dan pengecekan sangatlah penting untuk menjamin agar pengalaman berkendara Anda akan menjadi lebih aman dan nyaman. Karena itu, Anda dapat membawa kendaraan Anda untuk melakukan servis dan pengecekan rutin di bengkel terpercaya seperti DOMO TRANSMISI untuk hasil terbaik.
Reservasi layanan DOMO TRANSMISI sekarang 088212440591 atau klik disini. Reservasi lebih mudah karena bisa dari rumah, Anda akan diarahkan langsung untuk mendatangi cabang Dokter Mobil terdekat untuk melakukan perawatan transmisi CVT mobil Anda tanpa harus mengantre layaknya bengkel biasa.